What Are You Looking For?

Manfaat Selenium bagi Kesehatan

Manfaat Selenium bagi Kesehatan
Kesehatan 02 September 2024 115 Views

Tubuh manusia membutuhkan berbagai jenis mineral untuk menjalankan fungsinya, termasuk mineral dalam jumlah sedikit seperti selenium. Apa manfaat mineral selenium bagi kesehatan dan apa saja sumber makanannya?

Apa itu selenium?
Selenium adalah mineral yang ditemukan pada tanah, air, dan beberapa jenis makanan.  Mineral ini memiliki dua bentuk, yaitu organik (selenomethionine dan selenocysteine) dan anorganik (selenate dan selenite).  Selenium merupakan mineral penting yang terkandung dalam kacang, ikan tuna, sarden, tiram, daging sapi, daging ayam, telur, susu, dan biji-bijian. Selain dijumpai dalam makanan, selenium juga tersedia dalam bentuk suplemen. 

Sebagian besar selenium yang Anda dapat dari makanan akan tersimpan pada tulang. Selenium juga berikatan dengan asam amino yang disebut metionin sehingga mineral ini banyak ditemukan dalam bentuk selenomethionine. Mengacu angka kecukupan gizi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan selenium bagi laki-laki dewasa yakni 30 mikrogram per hari. Sementara itu, kebutuhan perempuan berkisar antara 24 – 25 mcg per hari. Selenium membantu menjalankan berbagai fungsi tubuh, seperti sistem imun, hormon, dan peredaran darah. 

Beragam Manfaat Selenium
Berikut adalah berbagai manfaat selenium bagi kesehatan yang penting untuk Anda ketahui:

Menangkal radikal bebas
Di dalam tubuh, selenium berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas merupakan pemicu stres oksidatif yang dapat membahayakan tubuh karena mampu merusak sel dan memicu terjadinya beragam penyakit kronis.

Membantu fungsi kognitif otak
Fungsi kognitif meliputi kemampuan otak dalam menyimpan dan memproses informasi dari luar. Beragam faktor dapat menurunkan fungsi ini, termasuk kerusakan sel otak akibat zat buangan yang berasal dari reaksi kimia tertentu di dalam tubuh. Tubuh menggunakan selenium untuk membuat enzim yang disebut selenoprotein. Selain menjadi enzim, zat ini berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan pada sel dengan mengubah zat kimia buangan tersebut menjadi bahan lain.

Mengurangi risiko penyakit Alzheimer
Risiko seseorang untuk mengalami penyakit Alzheimer dapat meningkat akibat dampak radikal bebas. Molekul berbahaya ini merusak sel otak sehingga kemampuan memori dan berpikir seseorang menurun dari waktu ke waktu. Namun, sebuah penelitian dalam European Journal of Nutrition mengungkap bahwa asupan selenium dapat meningkatkan kemampuan ingatan penderita. Dengan kata lain, kecukupan mineral ini mungkin dapat mengurangi risiko pikun dan penyakit Alzheimer.

Meningkatkan imunitas tubuh
Manfaat selenium selanjutnya adalah meningkatkan kekebalan tubuh. Berkat sifat antioksidannya yang kuat, selenium mampu mengurangi peradangan dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Selenium juga diketahui dapat meningkatkan respons kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Penelitian membuktikan bahwa pemberian suplemen selenium kepada penderita HIV, influenza, tuberkulosis, dan hepatitis C bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga menurunkan risiko komplikasi dan kematian.

Mendukung kesehatan dan fungsi tiroid
Jaringan kelenjar tiroid mengandung lebih banyak selenium daripada organ tubuh lainnya. Mineral ini berperan penting dalam melindungi tiroid dari kerusakan oksidatif dan juga dibutuhkan untuk memproduksi hormon tiroid. Kehadiran selenium juga diduga dapat mengurangi risiko terjadinya peradangan kelenjar tiroid akibat proses autoimun dan hipotiroidisme. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa pemberian suplemen selenium bermanfaat untuk mengurangi gejala penyakit Hashimoto, yaitu salah satu gangguan tiroid karena autoimun.

Mengurangi risiko penyakit jantung
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat suplemen selenium dalam menurunkan peradangan dan meningkatkan kadar antioksidan glutation peroksidase. Kondisi ini membuktikan peran selenium dalam mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.

Mengurangi gejala asma
Kemampuan selenium dalam mengurangi peradangan juga mampu membantu mengurangi gejala asma, seperti mengi, sesak napas, dan batuk. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa fungsi paru pada penderita asma dengan kadar selenium tinggi cenderung lebih baik daripada pada penderita asma dengan kadar selenium rendah. Selain yang telah disebutkan, selenium juga diyakini memiliki manfaat lain seperti mengurangi risiko terkena penyakit kanker tertentu dan meningkatkan memori penderita Alzheimer. Namun, berbagai manfaat selenium di atas masih membutuhkan bukti dan penelitian lebih lanjut.

Menurunkan risiko kanker
Berkat fungsinya sebagai antioksidan serta perannya dalam sistem imun, selenium mungkin bisa membantu mencegah kanker.  Berbagai penelitian pun menunjukkan kaitan mineral ini dengan penurunan risiko kanker prostat, paru, kulit, dan lambung. Asupan suplemen selenium berkaitan dengan penurunan risiko kanker prostat sebesar 22% dan kanker kandung kemih sebesar 33 persen.  Meski demikian, perlu diketahui bahwa penelitian terkait hal ini masih menunjukkan hasil yang beragam. Selenium merupakan mineral penting bagi tubuh, terutama untuk sistem imun, fungsi otak, dan peredaran darah. 
 


Be Everlasting with Glutera

Unleash The Beauty Within

Brighten Up Your life