What Are You Looking For?

9 Dari 10 Orang Indonesia Kekurangan Serat

9 Dari 10 Orang Indonesia Kekurangan Serat
Kesehatan 10 Oktober 2024 47 Views

Orang Indonesia termasuk generasi mudanya hampir tidak bisa dipisahkan dengan kebiasaan nongkrong. Tiada hari tanpa ngopi. Terbukti, saat ini jumlah kafe dan coffee shop terus bertambah dengan peminat yang tidak pernah sepi. Namun, kebiasaan ngopi itu ternyata tidak jarang diikuti kurangnya kepedulian tentang kandungan gizi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Salah satu akibat dari rendahnya kesadaran itu adalah banyaknya isu kesehatan yang timbul karena kurang serat. Berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 dari Kementerian Kesehatan, di Indonesia 93,5 persen masyarakatnya masih mengalami kesulitan untuk memenuhi 30 gram serat yang jadi kebutuhan harian.

 

Mengenal Serat untuk Tubuh

Secara umum, terdapat dua jenis serat, yaitu serat larut air (soluble fiber) dan serat tidak larut air (insoluble fiber). Serat larut mencegah penyerapan kolesterol di saluran pencernaan, mempertahankan rasa kenyang dalam waktu yang lama, serta menjaga kadar gula darah stabil.

Serat larut air dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan, di antaranya oats, kacang-kacangan, apel, jeruk, dan berbagai jenis buah-buahan. Sementara itu, serat tidak larut air akan memperlancar gerakan saluran pencernaan. Contoh serat tidak larut air adalah kulit dari berbagai buah dan sayuran, misalnya kulit apel.

 

Dampak Tubuh Kurang Serat

Lantas, apa dampaknya jika seseorang kurang serat di dalam makanannya? Berikut ini tanda-tanda yang akan segera kamu rasakan:

Sembelit
Jika kamu buang air besar (BAB) kurang dari tiga kali dalam seminggu, tekstur tinja keras dan kering, maka kamu sedang mengalami sembelit. Masalah sembelit dapat disebabkan oleh kurang serat. Namun, bisa juga karena kurang olahraga dan konsumsi obat-obatan dan suplemen tertentu.

Kenaikan Berat Badan
Perlu diketahui, serat berkontribusi pada rasa kenyang. Sementara itu rasa kenyang adalah perasaan nyaman yang kamu dapatkan setelah makan. Jika kamu sulit mendapatkan perasaan kenyang, maka kamu mungkin akan makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. 

Maka itu, cobalah untuk memenuhi rasa kenyang dengan mengonsumsi 25 hingga 35 gram serat setiap hari. Kandungan serat bisa kamu dapatkan dari buah segar, biji-bijian, dan sayuran. 

Gula Darah Tidak Stabil
Jika seseorang mengidap diabetes dan sulit mengontrol gula darah, kemungkinan karena tubuh tidak mendapatkan cukup serat. Kandungan serat dapat menunda penyerapan gula, sehingga membantu tubuh mengontrol kadar gula darah. Untuk itu penting mengonsumsi buah, kacang, beras merah, dan makanan berserat tinggi lainnya. 

Cepat Merasa Lelah
Mengonsumsi kalori terlalu tinggi (daging, telur, keju, dan sebagainya) dapat meningkatkan kolesterol. Namun, selain itu juga dapat membuat tubuh mual, lelah, dan lemah. Cobalah untuk meningkatkan asupan serat dalam makanan untuk mencegahnya. 

Peningkatan Risiko Peradangan Tubuh
Peradangan kronis merupakan faktor risiko utama untuk beberapa penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan kanker. Kurang serat dapat meningkatkan peradangan dan membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit kronis. 

Sistem Imun Tubuh Melemah
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa serat makanan dapat membantu tubuh melawan peradangan. Ia bekerja dengan memicu pertumbuhan bakteri baik yang mendukung sistem kekebalan gastrointestinal, yang dikenal juga sebagai jaringan limfoid usus.


Be Everlasting with Glutera

Unleash The Beauty Within

Brighten Up Your life