Detoksifikasi
Tidak dapat dipungkiri, setiap harinya tubuh pasti akan selalu bersinggungan dengan racun, baik yang berasal dari luar maupun dalam. Untuk mengatasinya, tubuh kita sebenarnya telah mempunyai mekanismenya tersendiri, yaitu detoksifikasi. Sederhananya, detoksifikasi adalah proses alami yang dilakukan tubuh untuk mengeluarkan zat-zat berbahaya. Pembahasan tentang apa itu detoksifikasi, biasanya sering dikaitkan dengan pola makan sehat atau bahkan penggunaan produk tertentu yang diklaim dapat membersihkan racun dari tubuh. Namun, bagaimanakah faktanya? Yuk simak artikel berikut untuk memahami selengkapnya seputar apa itu detoksifikasi!
Detoksifikasi alias detox adalah berbagai cara yang Anda lakukan untuk membersihkan tubuh dari “racun”. Untuk melakukannya, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat dalam jangka waktu tertentu. Secara umum, istilah “racun” dalam diet detoks mencakup hal-hal yang berasal dari luar yang berdampak bagi kesehatan, seperti polutan, logam berat, dan bahan kimia berbahaya.
Bagaimana cara kerja detoksifikasi tubuh?
Meski pola hidup sehat di atas bermanfaat untuk kesehatan, belum ada bukti medis yang membahas mengenai manfaat diet detoks untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Tanpa disadari, tubuh manusia sudah melakukan detoksifikasi secara alami. Proses ini berlangsung dalam organ-organ penting, seperti hati, ginjal, paru, kulit, dan sistem pencernaan. Berbagai organ tersebut bertanggung jawab memecah racun dan zat lain yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian, tubbuh mengeluarkannya melalui urine, tinja (feses), dan keringat. Untuk melakukan detoks tubuh secara optimal, tentu organ-organ Anda harus dalam kondisi sehat. Di sinilah diet detoks berperan untuk memaksimalkan sistem detoksifikasi alami tubuh Anda. Kate Patton, ahli diet dari Cleveland Clinic, mengatakan bahwa pembatasan makanan padat dalam diet detoks mungkin bisa membantu menghilangkan racun dari dalam tubuh. Makanan padat sering diganti dengan jus buah dan sayuran segar, teh hijau, atau air perasan lemon. Metode detoksifikasi ini umumnya berlangsung satu hari hingga satu bulan.
Tanda tubuh perlu detoksifikasi
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, diet detoks pada dasarnya bermanfaat untuk mendukung proses detoksifikasi alami yang telah dilakukan tubuh. Anda bisa mempertimbangkan detoksifikasi tubuh bila muncul gejala, seperti:
- tubuh kelelahan, kurang fokus, dan tidak bersemangat,
- berat badan gampang naik tetapi sulit turun,
- gangguan pencernaan, seperti mual, sembelit, perut kembung, dan masuk angin,
- sering pusing tiba-tiba dan tanpa sebab,
- sulit tidur dan jarang bisa tidur nyenyak,
- timbul masalah kulit, seprerti mudah jerawatan,
- jadwal menstruasi tidak teratur pada wanita, dan
- perubahan suasana hati secara drastis (mood swing).
Manfaat detoksifikasi tubuh
Meski tidak secara langsung menghilangkan racun, detoks tubuh bisa menjadi cara yang ampuh bagi Anda untuk melakukan pola hidup sehat. Dengan menerapkan konsumsi makanan bergizi seimbang dan gaya hidup yang lebih sehat, detoksifikasi tubuh bisa memberikan beberapa manfaat seperti di bawah ini.
Meningkatkan kesehatan pencernaan
Pola makan diet detoks bermanfaat bagi orang yang mengidap gangguan pencernaan, seperti kemampuan mencerna makanan berkurang (gastroparesis) dan penyakit Crohn. Membatasi konsumsi makanan padat bisa mengurangi beban usus dalam mencerna makanan. Akan tetapi, pastikan konsumsi makanan selama diet detoks memenuhi kebutuhan zat gizi, seperti dari jus buah dan sayuran, nasi merah, dan oatmeal.
Menurunkan risiko penyakit kronis
Berbagai kebiasaan hidup sehat bisa mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung yang mungkin diturunkan dalam keluarga Anda. Hal ini bisa Anda peroleh melalui pengaturan pola makan, seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, dan rutin berolahraga setiap hari.
Membantu memperpanjang umur
Di samping penurunan risiko gangguan kesehatan, pola hidup sehat juga berhubungan dengan angka harapan hidup yang lebih lama. Sebuah studi dalam jurnal Circulation (2018) menemukan orang yang lebih aktif, menjaga berat badan sehat, tidak merokok, dan membatasi alkohol bisa hidup 14 tahun lebih lama.
Mendukung fungsi hati
Hati adalah salah satu organ tubuh yang melakukan proses detoksifikasi yang tanpa lelah menghilangkan zat berbahaya dari tubuh. Nah agar hati tidak cepat lelah, detoksifikasi adalah jalan yang biasa dipilih. Sebab, proses detoks dapat membantu memulihkan kesehatan hati sehingga organ vital ini dapat melakukan proses metabolisme dan detoksifikasi secara lebih efisien.
Menyehatkan kulit
Kulit juga termasuk salah satu organ tubuh yang melakukan proses detoks dalam bentuk keringat. Jika dilakukan dalam jangka panjang, kemungkinan peningkatan jumlah bakteri mungkin saja terjadi sehingga kulit pun menjadi lebih infeksi. Detoksifikasi adalah salah satu tips untuk mengatasi dan membantu memulihkan kondisi kesehatan kulit tersebut.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Salah satu tanda bahwa Anda memerlukan detoksifikasi adalah dilihat dari kondisi sistem kekebalan yang menurun. Itu karena setelah periode detoks, sistem kekebalan dapat berfungsi lebih baik dan sel darah putih pun mampu bekerja secara efisien untuk memerangi mikroorganisme dan benda asing.
Mengurangi peradangan
Detoksifikasi adalah proses yang dapat mengurangi toksin atau sebuah zat penyebab kerusakan pada jaringan di sekitarnya, salah satunya yaitu dengan menimbulkan proses peradangan. Dengan cara ini, Anda bisa mengurangi peradangan, karena mekanisme inflamasi yang tidak bermanfaat bagi tubuh dapat ditekan semaksimal mungkin.