Glutathione, Menjaga Kesehatan Secara Menyeluruh
Mungkin banyak dari Anda yang masih kurang familier dengan glutathione atau disebut juga dengan GSH. Glutathione adalah antioksidan yang diproduksi oleh tubuh dan berperan dalam melindungi sebagian besar fungsi tubuh. Kenali lebih jauh manfaat dari antioksidan ini!
Apa itu glutathione?
Glutathione merupakan antioksidan alami yang terdiri dari tiga asam amino yakni sistein, glutamat, dan glisin. Ada berbagai peran glutathione dalam reaksi kimia tubuh, misalnya membantu mengeluarkan racun yang berasal dari tubuh, obat-obatan yang dikonsumsi, atau lingkungan sekitar. Kadar glutathione di dalam tubuh bisa semakin menurun seiring bertambahnya usia sebab produksi glutathione juga tidak seoptimal di usia muda. Selain karena usia, kadar glutathione (GSH) bisa menurun jika mengalami beberapa masalah kesehatan, seperti kanker, HIV/AIDS, diabetes tipe 2, hepatitis, dan penyakit Parkinson.
Apa saja manfaat glutathione bagi tubuh?
Ada beberapa peran glutathione untuk fungsi tubuh, termasuk mencegah timbulnya penyakit kronis. Berikut penjelasan lengkapnya.
Mengurangi gejala penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf yang lambat-laun semakin parah dan mengganggu kemampuan gerak. Gejala penyakit ini yaitu tremor dan otot terasa kaku. Para ahli mengatakan bahwa antioksidan ini bisa mengurangi gejala Parkinson dan memperpanjang angka harapan hidup orang dengan Parkinson.
Mengurangi kerusakan otak pada anak autis
Salah satu dugaan penyebab autisme adalah kurangnya jumlah glutathione. Para ahli dalam studi keluaran Medical Science Monitor (2011) meneliti 26 anak dengan autisme yang berusia 3 – 13 tahun. Selama 8 minggu, mereka dianjurkan untuk melakukan pengobatan dengan glutathione melalui konsumsi suplemen ataupun ditempel melalui kulit. Hasilnya, suplemen glutathione membantu meningkatkan kadar glutathione. Jadi, risiko kerusakan otak akibat proses oksidatif berkurang.
Mengendalikan gula darah
Salah satu manfaat glutathione adalah mengontrol gula darah. Dalam hal ini, glutathione bekerja dengan cara meningkatkan sensitivitas insulin. Proses ini membuat tubuh bisa menggunakan hormon insulin untuk mengontrol gula darah agar tidak melonjak. Selain itu, lemak di perut yang terlalu banyak memicu peradangan kronis. Kondisi ini juga bisa memicu resistensi insulin atau ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin. Nah, glutathione berperan sebagai antiradang yang mengendalikan respons inflamasi pada tubuh.
Menurunkan risiko stres oksidatif
Stres oksidatif adalah kondisi saat kadar radikal bebas pada tubuh terlalu tinggi. Hal ini bisa menimbulkan kerusakan sel dalam tubuh. Manfaat glutathione membantu menetralkan radikal bebas yang ada di tubuh. Selain itu, zat gizi ini mengubah radikal bebas menjadi zat yang tak berbahaya. Glutathione pun mendaur ulang dan antioksidan lain di dalam tubuh, seperti vitamin C dan vitamin E, yang berperan melawan radikal bebas.
Mengurangi kerusakan sel pada perlemakan hati
Kekurangan glutathione bisa memperparah kerusakan liver. Lama-lama, hal ini bisa memicu penyakit perlemakan hati. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa glutathione ini membantu mengurangi zat yang menandakan adanya perlemakan hati, yaitu ferritin. Penelitian lainnya juga membuktikan manfaat glutathione pada pasien perlemakan hati setelah suplemen glutathione diberikan selama empat bulan dengan dosis 300 miligram per hari.
Meringankan psoriasis
Pasien psoriasis memiliki kadar radikal bebas yang tinggi. Sebagai antioksidan, glutathione mengurangi radikal bebas sehingga gejala psoriasis terkendali. Selain itu, psoriasis merupakan kondisi autoimun atau kekebalan tubuh yang terlalu aktif dan justru menyerang sel kulit. Nah, manfaat glutathione membantu mengendalikan respons imun agar tidak berlebihan.
Menjaga kesehatan jantung
Sebagai antioksidan, manfaat glutathione mengurangi kadar radikal bebas pada tubuh yang bisa memicu hipertensi, penyumbatan pembuluh darah, hingga gagal jantung. Selain itu, glutathione meningkatkan kadar nitric oxide atau senyawa yang melebarkan pembuluh darah sehingga melancarkan aliran darah. Glutathione juga menghambat oksidasi kolesterol. Diketahui, kolesterol teroksidasi sangat berbahaya dan bisa menyumbat pembuluh darah.
Mengurangi gejala fibrosis kistik
Fibrosis kistik adalah masalah genetik yang menyerang paru-paru dan saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan tubuh menghasilkan lendir berlebihan. Sebagai antioksidan, glutathione bisa melindungi tubuh dari radikal bebas yang dibawa dari lendir. Glutathione juga membantu memecah dan membuang zat-zat berbahaya yang terjebak di dalam lendir. Kekurangan glutathione (GSH) dapat mengganggu fungsi ini dan membuat seseorang rentan terkena infeksi pernapasan.
Mengurangi keparahan penyakit arteri perifer
Penyakit arteri perifer adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri pada bagian betis. Nah, glutathione berpotensi mengurangi keparahannya. Studi menemukan bahwa pemberian glutathione melalui infus dua kali sehari selama lima pekan mengurangi nyeri saat berjalan dengan jarak yang lebih jauh. Glutathione merangsang kadar nitric oxide yang bisa memperlebar pembuluh darah. Selain itu, antioksidan ini mengurangi risiko pembuluh darah rusak.
Menghambat perkembangan kanker
Beberapa penelitian menemukan bahwa glutathione memiliki manfaat untuk mencegah kanker berkembang lebih parah. Namun, glutathione juga bisa membuat sel kanker lebih kebal terhadap pengobatan kemoterapi. Untuk itu, manfaat glutathione pada pasien kanker perlu diteliti lebih lanjut.
Glutathione adalah antioksidan yang terdiri dari tiga asam amino, yaitu glisin, glutamat, dan glisin. Sebagai antioksidan, gluta berperan mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan organ penting seperti jantung. Tubuh memang bisa memproduksi glutathione. Namun, secara lebih optimal manfaatnya bisa diperoleh dari konsumsi suplemen glutathione (GSH).