Manfaat Antioksidan untuk Kesehatan Tubuh
Kamu mungkin sering disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Apa sebenarnya manfaat antioksidan bagi kesehatan? Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat terjadinya oksidasi dari senyawa lain. Tubuh secara alami menghasilkan radikal bebas dan antioksidan. Namun, pada kenyataannya radikal bebas yang dihasilkan jauh melebihi jumlah antioksidan alami. Radikal bebas dihasilkan secara alami saat berolahraga dan ketika tubuh mengubah makanan menjadi energi. Tubuh juga bisa terpapar radikal bebas dari lingkungan, seperti asap rokok, polusi udara, dan sinar matahari.
Radikal bebas yang berlebihan dapat menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif dianggap memainkan peran dalam berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson. Agar terhindar dari berbagai dampak buruk akibat radikal bebas, antioksidan sangatlah dibutuhkan. Inilah sejumlah manfaat antioksidan bagi tubuh:
Mencegah Penyakit Jantung
Antioksidan dalam teh hijau yang dikenal sebagai polifenol dapat membantu mencegah penyakit jantung. Polifenol berfungsi mencegah oksidasi lemak, sehingga dapat membatasi peradangan internal yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Selain itu, dalam sebuah penelitian oleh Women’s Health Study, vitamin E dari buah dan sayuran juga punya manfaat signifikan dalam menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Menghindari Penyakit Saraf
Banyak penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara radikal bebas dan gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi, serta penyakit neurologis seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Antioksidan bisa berfungsi memerangi peradangan saraf yang disebabkan oleh kerusakan akibat radikal bebas. Tak hanya itu, antioksidan juga dapat memperbaiki gejala yang terkait dengan kecemasan dan depresi.
Menjaga Kesehatan Mata
Konsumsi antioksidan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan indra penglihatan. Sebuah penelitian menemukan bahwa kombinasi vitamin C, vitamin E, beta-karoten, dan seng memberikan fungsi perlindungan terhadap perkembangan degenerasi makula pada lansia. Lutein (karotenoid alami dalam sayuran hijau seperti bayam dan kangkung) juga dapat melindungi penglihatan. Ketika dikonsumsi, lutein membentuk vitamin A dalam tubuh. Vitamin A mengatur pigmen yang diproduksi retina. Hal ini membantu melindungi mata dari kerusakan akibat sinar matahari, sembari mempertahankan fungsi penglihatan.
Memelihara Kesehatan Kulit
Ketika kulit terpapar sinar ultraviolet tingkat tinggi, maka akan mengalami oksidasi yang disebut kerusakan foto-oksidatif. Hal ini dapat merusak sel, protein, dan DNA sehingga memicu kerusakan kulit dan penuaan dini. Astaksantin disertai beta-karoten yang dikombinasikan dengan vitamin E telah terbukti dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan foto-oksidatif.
Meningkatkan Sistem Imun
Oksigen dengan kandungan energi yang tinggi dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh, karena kemampuannya untuk mempercepat produksi radikal bebas. Telah terbukti bahwa antioksidan seperti astaksantin dan spirulina bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta melindungi DNA sel dari mutasi.
Meningkatkan Memori
Antioksidan juga berfungsi untuk meningkatkan daya ingat. Contoh antioksidan seperti vitamin E dan C dapat menjaga kesehatan memori. Peran antioksidan yang satu ini tentu sangat berharga, karena dapat menambah kemampuan sel otak dan mempertahankan ingatan jangka panjang.
Baik untuk Kesehatan Hati
Hati adalah salah satu organ yang sangat penting bagi tubuh. Fungsinya mulai dari untuk mendetoksifikasi racun hingga memelihara keseimbangan metabolisme. Stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan sel hati. Kebiasaan buruk seperti minum alkohol, merokok, dan minum obat-obatan tertentu jangka panjang juga bisa mempercepat kerusakan sel hati. Senyawa kurkumin (temulawak), kuersetin (apel dan bawang), dan naringenin (jeruk) telah dipelajari secara klinis dapat melindungi hati dari kerusakan.
Menghalau Terjadinya Penuaan Dini
Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa salah satu penyebab penuaan dini adalah adanya oksidan yang merusak molekul dalam tubuh manusia. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa suplementasi antioksidan dapat menurunkan terjadinya perubahan yang terjadi pada penuaan.