Tanda Tubuh Kekurangan Kolagen
Di dalam tubuh kita, terdapat 60-70% kolagen yang tersebar di berbagai organ tubuh seperti kulit, otot, sendi, dan lainnya. Kolagen sendiri adalah protein alami yang jumlahnya melimpah dalam tubuh serta berfungsi menjaga kesehatan berbagai organ tubuh kita. Namun, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh akan menurun, sehingga bisa menyebabkan kulit kering dan tampak keriput.
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan produksi kolagen dan memperlambat munculnya tanda penuaan pada kulit Sebaliknya, kekurangan kolagen juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan tertentu. Apa saja itu? Kenali beberapa ciri-cirinya pada artikel ini, ya.
Rambut Menipis
Kolagen mengelilingi area di sekitar folikel rambut. Agar rambut tetap sehat, pembuluh mikro mengantarkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan. Proses ini dapat memanjangkan rambut serta menciptakan tampilan rambut yang berkilau dan mengembang. Saat kolagen rusak, proses pengiriman nutrisi terhambat. Akibatnya, rambut bakal terlihat kusam atau menipis. Selain itu, kolagen membantu rambut untuk melawan radikal bebas yang berasal dari sinar matahari dan polusi. Jika produksi kolagen melambat, pertumbuhan dan ketebalan rambut akan berkurang dan teksturnya lebih kasar.
Muncul Kerutan di Kulit dan Hilang Elastisitas Kulit
Tanda kekurangan kolagen berikutnya adalah muncul kerutan dan garis-garis halus di kulit. Produksi kolagen yang minim membuat kulit kehilangan elastisitasnya.
Nyeri Sendi
Masalah umum yang mungkin dialami saat bertambahnya usia adalah nyeri sendi. Sering dianggap sebagai salah satu dari tanda penuaan, nyeri sendi sering kali disebabkan oleh kekurangan kolagen. Kolagen menambah elastisitas pada jaringan ikat dan tulang rawan. Tulang rawan akan menambahkan bantalan dan fleksibilitas ke banyak persendian Anda. Saat elastisitas berkurang akibat kolagen menipis, tulang rawan rentan terhadap kerusakan. Mereka jadi tidak bisa berfungsi maksimal dengan gerakan sendi yang normal. Efeknya, rasa nyeri sendi pun dirasakan.
Munculnya Selulit
Kulit kekurangan kolagen berikutnya adalah selulit. Kondisi ini terjadi ketika jaringan lemak di bawah kulit terdorong ke atas untuk melawan jaringan ikat. Hal ini menyebabkan kulit di permukaan mengerut. Dan sisi lain, kolagen sangat penting dalam pembentukan jaringan ikat di kulit. Protein ini bertanggung jawab untuk pembaruan sel, elastisitas kulit, kekenyalan, dan kekencangan kulit. Kurangnya kolagen menyebabkan kulit menjadi lebih tipis, tidak kencang, dan mudah rusak. Akibatnya, tampilan selulit di kulit semakin memburuk.
Pemulihan Otot yang Lambat Setelah Berolahraga dan Nyeri Otot (recovery)
Berolahraga teratur dapat membuat otot menjadi nyeri. Namun, jika Anda kekurangan kolagen, waktu pemulihan yang dibutuhkan setelah berolahraga dapat berlangsung lebih lama. Seperti yang diketahui, kolagen sangat penting untuk fungsi jaringan ikat. Artinya, protein ini membantu otot memiliki fleksibilitas sekaligus memperbaikinya setelah digunakan.
Masalah kesehatan gigi
Masalah kesehatan gigi jadi salah satu yang terjadi akibat tubuh kekurangan kolagen. Anda akan lebih mudah mengalami sakit gigi hingga copotnya gigi karena akar gigi yang melemah. Kolagen merupakan “lem” pada gigi. Berkurangnya kolagen akan membuat gigi mulai melonggar dan mudah copot.
Masalah otak
Dengan berkurangnya produksi kolagen pada tubuh sejalan usia. Tentu saja berpengaruh pada kesehatan otak. Fungsi otak semakin berkurang, seperti lemot, pelupa, bahkan sering sakit kepala.
Masalah pencernaan
Berkurangnya produksi kolagen dalam tubuh dapat membuat masalah baru dalam pencernaan. Pasalnya, lapisan usus jadi semakin menipis. Untuk mengatasinya, berhati-hatilah terhadap apa yang Anda konsumsi.
Ternyata, banyak sekali ya manfaat dari kolagen yang bisa dirasakan oleh tubuh kita. Sebaliknya, tubuh yang kekurangan kolagen justru dapat merasakan berbagai gangguan kesehatan yang tentunya tidak baik untuk efek jangka panjang. Nah, untuk mengantisipasinya, kamu bisa menjaga kadar kolagen dalam tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan kaya kolagen, tidur yang cukup, mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, hingga melakukan manajemen stress dengan baik.