17 Cara Positif Membahagiakan Diri Sendiri
Tahukah kamu bahwa rasa bahagia jadi salah satu faktor pendukung untuk lebih menikmati hidup? Perasaan bahagia bisa membuat segala sesuatu yang dikerjakan jadi lebih mudah dan bermakna. Seperti pekerjaan, pendidikan, keluarga, hubungan asmara dan aktivitas lainnya. Jadi wajar saja jika banyak orang yang ingin melakukan cara menyenangkan diri sendiri.
Tapi sayangnya, tidak semua orang menyadari hal tersebut dan sulit menyenangkan diri sendiri. Bahkan mereka cenderung pura-pura bahagia padahal hatinya merana. Kamu juga ingin benar- benar bahagia bukan? Tidak perlu khawatir, kamu bisa melakukan cara menyenangkan diri sendiri agar kamu benar- benar merasa bahagia tanpa menggantungkan kebahagiaanmu pada orang lain.
CARA MEMBAHAGIAKAN DIRI SENDIRI
Sebelum membahas cara membahagiakan diri sendiri, kamu perlu tahu nih kenapa hal ini perlu dilakukan. Kebahagiaan bisa membuatmu menjalani hidup dengan damai, memiliki hubungan baik dengan orang lain, mampu belajar hal baru, serta mencapai tujuan dan kesuksesan. Selain itu, perasaan bahagia bisa berdampak positif bagi kesehatan fisik dan mental. Hal ini karena saat seseorang bahagia, kadar hormon stres akan berkurang, sehingga risiko terjadinya kondisi kesehatan, seperti hipertensi, bisa berkurang. Dengan begitu, risiko stroke dan penyakit kardiovaskuler pun dapat menurun. Perasaan bahagia juga menurunkan risiko gangguan kecemasan dan depresi. Untuk bisa membahagiakan diri sendiri dan mendapatkan manfaat di atas, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
Terbiasa tersenyum
Sederhana sih, tetapi tersenyum bisa membuat otak melepaskan hormon dopamin yang dapat memicu perasaan bahagia. Namun, bukan berarti kamu harus tersenyum sepanjang waktu, ya. Cobalah tersenyum dengan diri sendiri di depan cermin setiap pagi atau tersenyum ketika kamu sedang merasa sedih.
Tingkatkan rasa syukur
Bersyukur dapat membuatmu merasa bahagia dalam menjalani kehidupan. Kamu bisa memulainya dengan memaafkan diri dan mengakui satu hal yang kamu terima setiap pagi saat bangun tidur. Sadari juga hal-hal sederhana di sekitarmu yang bisa kamu syukuri, misalnya rekan kerja yang menawarkan secangkir kopi atau menghirup udara yang segar. Dengan terbiasa bersyukur, kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain bisa hilang.
Tidak Menjadikan Hidup Sebagai Beban
Dalam fase kehidupan, setiap individu pasti memiliki masalahnya masing- masing. Dalam praktiknya, ada masalah yang bisa diselesaikan dengan mudah, namun ada juga yang butuh waktu lama untuk menemukan solusi. Atas keberadaan masalah itu, kebahagiaan tidak ditentukan dari mudah atau tidaknya masalah tersebut. Namun bagaimana cara menyikapi dan menghadapi masalah tersebut. Setiap orang diciptakan dengan karakter dan egonya masing-masing. Dengan kontrol diri dan tidak menjadikan hidup sebagai beban akan lebih membuat seseorang tetap menikmati kebahagiaan hidupnya. Jadilah seseorang dengan sifat rendah hati dan lapang dada. Hal ini karena dua hal tersebut bisa mempermudah kamu menghadapi masalah dan menjalani hidup.
Diibaratkan hidup itu adalah serangkaian perjalanan panjang yang penuh tikungan, tanjakan, bahkan turunan liku. Tenang, santai dan tetap riang membuat seseorang jadi jarang mengalami lelah saat mengarungi perjalanan karena tidak menjadikan proses hidup itu sebagai beban.
Mencintai Pekerjaan
Kamu tidak mungkin menjalani kehidupan tanpa bekerja bukan? Bagi sebagian orang, bekerja jadi tugas pokok seseorang untuk menjalani hidupnya. Tidak hanya pekerjaan kantoran, bisnis, atau pekerjaan fisik yang terlihat lainnya, bahkan pekerjaan rumah tangga dan pendidikan juga termasuk dalam sebuah pekerjaan seseorang dalam menjalani hidup. Ketika mencintai pekerjaan berarti kamu juga dalam proses cara menyenangkan diri sendiri karena aktivitas bekerja ini menyita waktumu lebih banyak. Kamu mungkin akan mengalami kejenuhan, keluhan karena berbagai masalah, seperti imbalan yang tidak pantas, lingkungan yang toxic sampai sistem kerja yang tidak sesuai. Tapi perlu kamu tahu bahwa segala sesuatu akan menjadi lebih mudah jika diri kita sendiri mencintai dengan tulus apa yang selama ini dikerjakan. Jika kamu sedang jenuh, coba pikiran bahwa siapapun di luar sana pasti ada yang ingin berada diposisimu saat ini. Di luar sana banyak orang yang bermimpi untuk mendapat pekerjaan sepertimu sekarang.
Berdamai dengan Masa Lalu
Setiap orang pasti memiliki pengalaman dalam hidupnya, termasuk pengalaman pahit yang bukan hal indah untuk dikenang. Ada tipe orang yang cenderung untuk mengendapkannya dalam hati dan berlarut dengan kesedihannya di masa lalu. Anggapan “semua rasa sakit itu akan terhapus oleh waktu” jadi alasan mengendapnya. Tetapi apakah anggapan itu benar dan efektif?
Sebenarnya dalam menghadapi masa lalu itu tidak perlu mengendapkannya dan terlalu larut dengan perasaan sakit itu karena hal itu bisa jadi bom waktu yang sewaktu- waktu bisa meledak. Rasa cemas dan takut menghadapi masa depan adalah salah satu tanda kamu masih belum berdamai dengan masa lalu. Kamu mungkin saja terlihat baik-baik saja di luar, tetapi dalam hatimu masih menyimpan rasa sakit di masa lalu tersebut.
Solusinya, coba hadapi masa lalu itu dengan menerima, ikhlas dan melupakan hal buruk di masa itu. Jangan ungkit-ungkit rasa itu dalam pikiran atau tindakanmu. Mungkin tidak mudah melupakan sesuatu, apalagi yang begitu membekas dalam hati. Kamu bisa melakukannya secara bertahap dan mencoba memberanikan diri untuk menuntaskannya sesegera mungkin dan siap menghadapi masa sekarang dan masa datang.
Menyelesaikan Masalah Satu Per Satu
Perlu kamu ingat bahwa sejatinya tidak ada seorang pun yang ada di dunia ini bisa hidup tanpa ada masalah. Jika kamu merasa memiliki banyak masalah yang seakan-akan berat dan tidak ada solusinya, coba hadapi saja. Daripada hanya meratapi dan hanyut dengan masalah tersebut, lebih baik menghadapinya dan berupaya menyelesaikannya, meskipun secara perlahan. Jika tidak mudah menyelesaikannya sendiri? Mintalah bantuan pada orang lain yang kamu percaya. Jangan paksakan diri sendiri untuk menghadapi masalah, padahal kamu tidak sanggup. Tidak ada salahnya meminta bantuan demi mental kamu jadi semakin kuat dan jadi semakin berani menghadapi masalah tersebut.
Lakukan hal yang disukai
Kira-kira, aktivitas apa yang membuatmu merasa tenang dan gembira? Apakah menari, bermain musik, memasak, berolahraga, berkebun, perawatan diri, atau hang out dengan teman? Buatlah waktu khusus untuk kamu menikmati waktu dengan hal yang kamu sukai. Kamu juga bisa lho mulai mencoba hal baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Kedua cara tersebut bisa membuatmu menemukan makna hidup dan membahagiakan diri sendiri.
Detoks media sosial
Melihat postingan media sosial yang terkadang hanya menggambarkan hal-hal yang baik dan luar biasa rentan membuatmu merasa rendah diri dan akhirnya membandingkan dirimu dengan orang lain. Nah, jika kamu mulai merasa rendah diri atau fokus pada hal-hal yang buruk, lakukanlah detoks media sosial sesekali, ya. Kamu bisa memulainya dengan mematikan HP selama 1 jam setiap seminggu sekali dan tidak menggunakan HP saat aktivitas tertentu, misalnya ketika makan, bangun dan hendak tidur, me time, bekerja, atau bersama teman atau keluarga.
Sabar dengan Hal-Hal yang Tidak Sesuai Harapan
Setiap orang berpotensi mengalami kegagalan karena hal itu menunjukan seseorang itu melakukan usaha. Itulah sebabnya ada saat kenyataan terjadi tidak sesuai dengan harapan. Kegagalan itu wajar, jadi jangan sampai hal itu membuat kamu hanyut dalam kekecewaan itu terlalu lama. Jika ada saatnya jatuh, maka ada juga waktu untuk bangkit. Saat ada hal yang tidak sesuai ekspektasi kita, maka segera alihkan pikiran negatif itu jadi hal yang positif. Coba tanamkan bahwa segala sesuatu itu bisa terjadi karena ada alasannya. Mungkin belum berhasil untuk saat ini, karena kadang kita harus menunggu waktu yang tepat. Proses inilah yang akan membuat diri menjadi dewasa.
Penerimaan itu akan membuat kita ikhlas dan tetap bahagia. Kekecewaan ini pasti ada masanya dan masih ada banyak pintu yang bisa dilalui. Bangkit dan tetap bahagia adalah solusi yang tepat. Setelah itu jalan keluar akan mengikuti, asalkan kamu tidak pernah menyerah.
Menghargai Semua yang Sudah Tercapai
Beri pujian pada dirimu sendiri dan berterima kasihlah dengan tulus atas usaha yang sudah kamu lakukan. Usahakan untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Boleh jika untuk mendorong motivasi, namun tidak untuk terlalu sering karena itu hanya akan membuatmu depresi dan menyalahkan diri sendiri. Pasti kamu akan menyadari bahwa jalan yang kamu tempuh itu sudah jauh. Saat kamu menghargai usaha yang dilakukan, maka kamu akan menjadi sosok orang yang lebih bahagia lahir dan batin. Jika orang yang merasa pencapaiannya hanyalah sebuah keberuntungan atau kebetulan, maka mereka akan selalu meragukan kemampuan diri sendiri. Gejala ini disebut dengan impostor syndrome. Padahal dirimu juga sudah banyak berusaha dan hal itu harus kamu sadari dan hargai agar kamu bisa membuat hidupmu lebih bermakna.
Jangan lupa bersosialisasi
Manusia itu makhluk sosial, jadi jangan lupa untuk bersosialisasi. Meski kamu adalah seorang introvert yang mengisi ulang energi dengan menyendiri, bukan berarti kamu tidak butuh orang lain, ya. Sesekali, sempatkan waktu untuk bersilaturahmi dengan teman atau keluarga untuk menciptakan kebahagiaan dalam diri. Kamu juga bisa ikut komunitas agar mendapat teman baru.
Maafkan Orang-Orang yang Telah Menyakiti
Cara menyenangkan diri sendiri juga bisa didapat dengan mulai memaafkan orang lain yang telah menyakiti hati kita. Coba hilangkan asumsi dan pikiran buruk pada orang yang pernah bersalah kepadamu. Maka maafkan dan lupakanlah kesalahan mereka dan mulailah untuk move on dari masalah tersebut. Jika memang masih tidak mudah bertemu tapi sudah memaafkan, mulailah dengan lingkungan baru. Cari lingkungan yang lebih positif untuk menghindari rasa emosi dan kecewa. Hal ini bisa membuatmu lebih ikhlas dan tetap hidup dengan bahagia.
Berteman dengan orang baik
Berada di lingkungan yang baik merupakan cara untuk membahagiakan diri sendiri, lho. Definisi baik atau buruknya sebuah hubungan pertemanan mungkin bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, pastinya, teman yang baik adalah mereka yang memberikan dampak positif terhadap hidupmu.
Evaluasi diri
Cobalah merenung dan tanyakan pada dirimu sendiri, misalnya “Apa kabar? Apa kamu merasa bahagia? Dan apa yang kamu inginkan saat ini?”. Dari sini, kamu mungkin bisa menilai diri dan menemukan tujuan hidup yang nantinya bisa membuatmu bahagia.
Konsumsi makanan sehat
Pernah nggak kamu ngerasa kalo saat pola makan berantakan mood kamu juga ikutan berantakan? Nah, kamu perlu tahu, nih, kalau pola makan sehat memang berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, lho. Penelitian menyatakan bahwa konsumsi makanan tinggi protein akan membantu produksi dan pelepasan hormon dopamin dan norepinefrin. Kedua hormon ini berperan dalam meningkatkan energi, konsentrasi, serta perasaan senang.
Rutin berolahraga
Setelah olahraga kok rasanya lebih happy, ya. Pernyataan ini memang benar dan berasalan. Faktanya, rutin berolahraga dapat meredakan stres dan membantu tubuh lebih relaks. Bahkan, olahraga dapat membantu pelepasan hormon kebahagiaan. Kamu boleh memilih jenis olahraga apa pun, asalkan dilakukan dengan rutin minimal 30 menit dalam sehari. Biar lebih happy, kamu bisa olahraga sambil mendengarkan musik.
Tidur yang cukup
Jangan salah lho, dengan tidur yang cukup, kamu sudah “menyumbang” kebahagian dalam dirimu. Saat tidur dan istirahat, tubuh jadi punya waktu memulihkan diri dari kepadatan aktivitas dilakukan seharian penuh. Pastikan kamu tidur selama 7–8 jam setiap malam dan jangan lupa lakukan rutinitas sehat sebelum tidur, misalnya menulis jurnal, meredupkan lampu, atau meditasi, agar tidur lebih nyenyak.
Mewujudkan kebahagiaan diri memang butuh waktu dan proses yang tidak sebentar. Ingat, jangan sampai kamu menggantungkan kebahagiaanmu kepada orang lain karena sejatinya bahagia hanya diciptakan dan dilakukan untuk diri sendiri.